Pages

FOTO-FOTO










INSTAL SISTEM OPERASI

Windows Recovery Console

Tampilan Windows Recovery Console versi Windows 2000
Windows Recovery Console (atau cukup disebut sebagai Recovery Console saja) adalah sebuah fitur yang terdapat di dalam sistem operasi Microsoft Windows 2000, Windows XP, dan Windows Server 2003 (jajaran keluarga sistem operasi Windows NT 5.x). Fitur ini menyediakan lingkungan terbatas bagi administrator untuk melakukan beberapa tugas dengan menggunakan antarmuka command-line. Fungsi utamanya adalah untuk mengizinkan bagi administrator untuk memulihkan komputer workstation/server dari situasi di mana Windows tidak dapat menyelesaikan proses booting hingga selesai masuk ke modus grafis.

Daftar isi
[sembunyikan]
• 1 Penggunaan
o 1.1 Dari CD-ROM instalasi sistem operasi Windows NT 5.x
o 1.2 Instalasi Windows Recovery Console
• 2 Beberapa tugas yang bisa dilakukan dengan menggunakan recovery console
• 3 Lihat pula
• 4 Referensi

Penggunaan

Windows Recovery Console dapat digunakan dalam dua cara, yakni sebagai berikut:
• Dari CD-ROM instalasi sistem operasi Windows NT 5.x
• Dengan menginstalasikannya ke dalam sistem operasi yang berjalan, yang kemudian dapat dipilih dengan menggunakan NTLDR.
Dari CD-ROM instalasi sistem operasi Windows NT 5.x
Windows Recovery Console selalu tersedia di dalam CD-ROM instalasi sistem operasi Windows NT 5.x. Untuk menjalankannya, seorang administrator dapat melakukan booting dari CD-ROM sebagai prioritas utamanya, bukan dari hard disk, sebagaimana biasanya. Dari utilitas instalasi sistem operasi (Windows Setup), pengguna Windows 2000 harus memilih dua pilihan menu, yakni ("To repair a Windows 2000 installation, press R." dan "To repair a Windows 2000 installation by using recovery console, press C."). Sementara itu, Windows XP dan Windows Server 2003 hanya memilih satu pilihan saja ("To repair a Windows XP installation using recovery console, press R.")

Instalasi Windows Recovery Console

Recovery Console juga dapat dikonfigurasikan sebagai sebuah opsi di dalam menu yang muncul pada saat booting yang dibuat oleh NTLDR. Hal ini tidaklah muncul secara default, ketika sistem operasi pertama kali diinstalasikan. Akan tetapi, administrator haruslah menginstalasikannya secara manual dengan menggunakan perintah :\i386\winnt32.exe /cmdcons, yang kemudian akan menginstalasikan Windows Recovery Console ke dalam menu NTLDR, yang dapat dipilih pada saat proses booting komputer berikutnya.
Tentu saja, instalasi ini mengharuskan sistem tidak rusak dengan kerusakan yang parah (seperti halnya kerusakan bad sector atau master boot record), sehingga menghalangi NTLDR untuk bekerja.
Beberapa tugas yang bisa dilakukan dengan menggunakan recovery console
Recovery console hanya menawarkan interpreter command line sederhana. Meski beberapa perintah yang tersedia sangatlah mirip dengan perintah-perintah yang tersedia di dalam command prompt milik Windows NT, seperti halnya attrib, copy, cd, del, dan lain-lain, perintah-perintah tersebut tidaklah identik. Perintah-perintah dalam command prompt milik Windows NT merupakan program Win32, yang sama sekali tidak bisa dijalankan di dalam lingkungan kerja Windows Recovery Console, di mana subsistem Win32 tidak disertakan olehnya.
Dari Recovery console, seorang Administrator dapat melakukan hal-hal berikut:

• Membuat dan menghapus direktori.
• Membuat, menghapus, atau mengubah nama berkas.
• Mengaktifkan dan menonaktifkan Windows Service (yang kemudian memodifikasi service control database di dalam Windows Registry|registry untuk selanjutnya akan memiliki pengaruh saat sistem dinyalakan kembali di kemudian waktu.
• Menulis sebuah Master Boot Record ke sebuah disk, dengan menggunakan perintah fixmbr.
• Menulis sebuah Volume Boot Record ke sebuah volume/partisi, dengan menggunakan perintah fixboot.
• Melakukan pemformatan sebuah volume/partisi.
• Melakukan ekspansi beberapa format berkas kompresi data|terkompresi yang disimpan di dalam CD-ROM instalasi Windows.
• Melakukan pemindaian terhadap hard disk, dengan menggunakan CHKDSK untuk mencari apakah ada kerusakan di dalam hard disk atau berkas, khususnya berkas-berkas yang dibutuhkan oleh sistem operasi.

Akses terhadap sistem berkas di dalam recovery console secara default sangatlah terbatas. Seorang administrator yang menggunakan recovery console hanya memiliki akses hanya baca (read-only) ke semua volume/partisi kecuali volume yang digunakan untuk proses booting, di mana Windows berada di dalamnya (boot volume). Bahkan, untuk boot volume pun terbatas pada direktori akar dan direktori di mana Windows berada (\WINNT\ atau \WINDOWS). Disket floppy juga tidak bisa diakses. Hal ini bisa diubah dengan mengubah kebijakan keamanan Windows dengan menggunakan Security Policies Editor (%systemroot%\system32\secpol.msc) untuk mengizinkan akses baca/tulis ke semua sistem berkas, termasuk juga mengizinkan untuk menyalinnya dari media yang dapat dilepas, semacam floppy disk.


Menginstal Aplikasi OpenOffice

OpenOffice merupakan Suatu aplikasi yang Open Source. OpenOffice berfungsi sama hal nya seperti Microsoft Office kesamaan fungsi nya adalah sama-sama tempat Mengolah Data, ( Microsoft Office Word=OpenOffice.org Writer), Mengolah Angka (Microsoft Office Excel=OpenOffice.org Calc), Presentation (Microsoft Office Power Point=OpenOffice.org Impress) , Database (Microsoft Office Acces=OpenOffice.org Database), dll. Perbedaan kedua Aplikasi ini cuman satu yaitu Licenci (bayar) dan Opensource (grAtis).


Disini saya akan memberi sedikit Tips cara Menginstal Aplikasi Open Office di Komputer/Laptop Pribadi Anda.

Bahan :
1. CD/DVD ROM
2. CD Master Open Office 2.0 Law Blum ada Download di sini atau Datang aja ke Rumah Laksamana Embun Buat Burning CD Master nya.

Berikut adalah Sedikit cara Menginstal OpenOffice :

1. Masukkan lah CD Open Office yang Anda miliki ke dalam CD/DVD ROM.

2. Kemudian Masuk lah ke Explorer (Ctrl-E) dan Klik lah Icon CD/DVD ROM (liat sebelah kanan) setelah itu Klik Icon Setup.

3. Setelah itu Akan muncul tampilan seperti di bawah ini setelah mengklik Startup dan Proses Instalasi di Mulai. Pilih Next

4. Selanjutnya Instaler akan membawa Anda ke License Agreement di sini Anda pilih I accept the terms in the license agreement kemudian Next lagi.

5. Instaler Akan membawa anda untuk mengisi Custumer Information. Isikan Nama dan Organization (ga di isi juga gpp) dan Centang kotak Anyone who user this comperter (all user). Setelah itu Next.

6. Selanjut nya Anda akan memilih Paket Instalan pada Open Office yang akan di Instal. Pilih Complete atau Costom setelah itu Next.


7. Kemudian Installer akan membawa Anda kepada File Type. Untuk ini centang aja ketiga nya. Next lagi.

8. Proses Instalasi Akan Segera di Mulai. Klik Next


9. Kemudian Proses Instalasi di Mulai. Tunggu lah sekitar 5 menit. Setelah itu Next10. Setelah proses ini sudah di lalui Anda sudah menyelesaikan proses instalasi Open Office. Klik Finish



11. Upz pRoses blum selesai. Langkah selanjut nya adalah melalukan proses Pembukaan Perdana untuk itu klik lah salah satu dari paket instalan yang kita instal tadi.

12. Pada iLustrasi ini Klik aja Next.



13. Kemudian kita memasuki Licence Agrement untuk itu baca lah/cukup dengan menurunkan nya ke bwah supaya tombol Accept bisa di Klik.


14. Pada Pengisian User Name isilah Nama Depan n Belakang Anda setelah itu Next.




15. Kemudia kita akan beranjak ke proses Registration. Pilih I Want to Register Now.




16. Proses instalasi pun seLesai. " Selamat Mencoba"

Contoh dari Paket Instalasi Open Office :

1. Open Office Writer.

2. Open Ofiice Calc



3. Open Office Impress

BIOS SETUP

Booting adalah suatu proses yang terjadi saat seseorang menyalakan suatu komputer, semua register prosesor disetting kosong, dan status mikroprosesor/prosesor disetting reset. Kemudian address 0xFFFF diload di segment code (code segment) dan instruksi yang terdapat pada alamat address 0xFFFF tersebut dieksekusi. Secara umum program BIOS (Basic Input Output System), yaitu sebuah software dasar, terpanggil. Sebab memang biasanya BIOS berada pada alamat tersebut. Kemudian BIOS akan melakukan cek terhadap semua error dalam memory, device-device yang terpasang/tersambung kepada komputer —) seperti port-port serial dan lain-lain. Inilah yang disebut dengan POST (Power-On Self Test). Setelah cek terhadap sistem tersebut selesai, maka BIOS akan mencari [Sistem Operasi], memuatnya di chip read-only memory (ROM) dan mengeksekusinya. Dengan melakukan perubahan dalam setup BIOS (kita dapat melakukannya dengan menekan tombol tertentu saat proses booting mulai berjalan), kita dapat menentukan agar BIOS mencari Sistem Operasi ke dalam floppy disk, hard disk, CD-ROM, USB dan lain-lain, dengan urutan yang kita inginkan.

BIOS (Basic Input/Output System) atau Basic Integrated Operating System (Sistem Pengendalian Bersepadu Asas) ialah sebuah perangkat antarmuka antara sistem operasi dengan perangkat keras. Sebenarnya, BIOS diimplementasikan sebagai sebuah program terintegrasi yang dapat dijalankan untuk mengontrol keyboard, layar tampilan, disk drive, komunikasi serial dan beberapa fungsi khusus lainnya, yang menyangkut akses tingkat-rendah (low-level) ke perangkat keras. Pada umumnya, BIOS disimpan dalam chip ROM yang sudah tersedia dalam komputer. Karena disimpan dalam memori yang hanya baca, maka BIOS tidak perlu melakukan inisialisasi ketika proses booting berlangsung, sebab BIOS juga melakukan tugas booting / inisialisasi di saat komputer baru dihidupkan. Karena jenis perangkat lunak yang disimpan dalam ROM umumnya disebut dengan firmware, maka BIOS termasuk ke dalam golongan firmware.

BIOS merujuk kepada kod perisian yang dijalankan oleh komputer apabila ia mula dihidupkan. Fungsi utama BIOS ialah untuk menyediakan mesin supaya atur cara perisian lain yang disimpan di pelbagai media (seperti cakera keras, cakera liut dan CD) boleh dimuat, dilaksanakan dan mengambil alih komputer tersebut. Proses ini dikenali sebagai but (booting up).

Ada beberapa hal penting untuk kita ketahui,salah satunya adalah bahwa bios disuplai oleh pabrik BIOS besar—)seperti AMI (American Megatrends International), PHOENIX-AWARD atau Microid Research. BIOS terdiri dari beberapa tipe khusus chip yang terprogram disebut Flash ROM atau EEPROM (electrically erasable program-mable read-only memory). Kita dapat men-download update BIOS dari pabriknya dan dengan menggunakan program ini kita dapat melakukan update kode dalam BIOS kita. Jika kita tidak mempunyai tipe Flash ROM atauEEPROM, kita harus mengganti secara fisik chip tersebut jika dalam update diperlukan.

Sebenarnya semua motherboard telah memasukan BIOS yang mendukung spesifikasi plug and play (PnP). Hal tersebut membuat instalasi card baru yang mendukung card PnP menjadi lebih mudah. PnP secara otomatis akan melakukan instalasi menggunakan software khusus yang disrtakan di BIOS dan sistem operasinya (seperti windows 9x/Me dan windows 2000/XP), yang akan secara otomatis melakukan konfigurasi card-card adapter tersebut dan menghindari konflik dari beberapa adapter.

Kegunaan

Salah konfigurasi dan setting adalah salh satu penyebab lambatnya serta turunnya tenaga PC kita, beberapa pilihan pada BIOS setup dapat diibaratkan seperti sumber tenaga bagi PC kita. Misalnya setup untuk optimalisasi memory, pengaturan FSB multiplexing, serta voltase untuk Memory dan processor dapat dilakukan lewat pilihan option di BIOS Lalu kita terlewatkan mengaktifkan cache memory maka terjadi adalah jalanya computer akan tersendat-sendat bahkan layaknya sebuah siput. Cache memory dapat mempercepat kinerja dengan membantu transfer data dari memory utama ke prosecor. Masalah keamanan dimana kita bias membuat password BIOS agar orang yagn tidak berhak tidak dapat menggunakan PC kita (walaupun cara ini dapat di bongkar dengan teknik hacking)

Setting BIOS

Ada banyak option didalam BIOS pada umumnya dibagi dalam beberapa kategori.

Ex : Standard CMOS, BIOS Features, Power Management, Integrated Systems, dll.

Setiap kategori terdiri dari option-option pilihan , misalnya :

Standar CMOS Setup

konfigurasi hardware yang paling dasar seperti date, time, hd,drive,video

Bios Features Setup

Konfigurasi untuk tingkat lanjuntan seperti Virus warning, CPU internal Cache External Cache, Quick Power On Self Test, Boot Sequences, dll

Integrated Peripheral

Mengendalikan fungsi-fungsi tambahan pada motherboard seperti port serial mau pun paralel. Nonaktifkan ( disabled) saja yang Anda tidak butuhkan untuk dapat membebaskan IRQ.

Advanced Chipset Features

option untuk mengoptimalkan bagi yang expert dan professional,ada DRAM timing, CAS Latency, SDRAM cycle length, AGP aperture, AGV mode.

PnP/PCI Configurations

Sebaiknya pilih semua konfigurasi pada pilihan Auto, kecuali port USB

atau grafik 3D yang sering membuat masalah. Bila demikian berikan interrupt tersendiri.

Load BIOS Default & Load SETUP default

untuk mengembalikan fungis secara standar sebelum diubah-ubah.

Power Management Setup

Semakin canggih mekanisme penghematan energi, semakin membingungkan pilihannya manajemen power-nya. Setting yang tepat dapat menghemat uang Anda.


Misalnya merk BIOS dibawah ini :


PHOENIX BIOS Setup Utility

Dalam BIOS ini terdapat beberapa menu utama yang digunakan yaitu:

1. Main Menu

2. Advanced Menu

3. Security Menu

4. Power Menu

5. Boot Menu

6. Exit Menu

Dimana masing-masing menu tersebut mempunyai fungsi tertentu dan akan dijabarkan kemudian. Dalam BIOS kita tidak dapat menggunaka mouse controller dalam BIOS sehingga apabila kita ingin mengubah setting dari BIOS dapat kita lakukan dengan keyboard. Adapun fungsi dari papan tombol yang diguankan dalam BIOS antara lain:

F1 : help

ESC : exit

Tanda panah atas-bawah : select item

Tanda panah kiri-kanan : select menu

Tanda -/+ : change values

Enter : select sub menu

F9 : setup defaults

F10 : save and exit

MAIN MENU

- Language

Diguanakan untuk memilih bahasa yang digunakan oleh BIOS

- System Time [XX : XX : XX]

Pada menu ini kita harus mensetting waktu yang tepat untuk real time clock.apabila kita salah mensetting real time clock hal ini dapat pula menimbulkan masalah pada program komputer kita. Bila kita sudah mensetting real time tersebut kita dapat men-save atau menyimpan hasil setting tersebut, untuk selanjutnya kita matikan komputer kita.lima menit kemudian,komputer dapat kita start-up lagi,kita periksa tanggal yang ada dengan bantuan perintah date dalam DOS-mode.

- System Date [XX / XX /XXXX]

Pada menu ini untuk membuat setting tanggal yang sesuai dengan real time clock.

- Dskette A [1,44/1,25 MB 3,5’’]

Diskette B [disabled]

Pada bagian ini diguanakan untuk mengkonfiguraskan floppy disk yang akan digunakan.Pilihan yang ada akan menentukan ukura disk dan juga kapasitasnya.Biasanya ukuran floppy disk adalah 3,5’’ dan 5,25’’ sedangakan kapasitasnya bermacam-macam.Pada komputer ini menggunakan floppy drive A dengan ukuran 3,5’’ dengan kapasiatasnya 1,44’’ MB. Bila kita tidak memasang dsisk drive pada komputer kita maka kita pilih none.

- Primary Master [4310 MB]

Pada sub menu ini terdapat beberapa pengaturanyang lainya,yaitu:

1. Type [auto]

User : Hardisk driver diatur pada menu ini

Auto : Pada menu ini terdapat pengaturan untuk auto type hardisk drive

CD/DVD-ROM : Pada menu ini terdapat pengaturan CD-ROM

ATAPI Removable : Disk drivedapat dipindahkan pada menu ini

IDE Removable : Pengaturan IDE terdapat pada ini

2. Max capacity [4310]

3. Multisector Transfers [16 sectors]

4. LBA Mode Control [enabled]

5. 32 bit I/O [enabled]

Menu ini untuk melakukan setting pada transfer data.

6. Transfer mode [FPI0 4/ DMA 2]

7. Ultra DMA Mode [Mode 2]

8. SMART Monitoring [enabled]

- Primary Slave [none]

1. Type [auto]

2. Multisector Transfers [disabled]

3. LBA Mode Control [disabled]

4. 32 bit I/O [enabled]

Menu ini untuk melakukan setting pada transfer data

5. transfer Mode [standart]

6. Ultra DMA Mode [disabled]

7. SMART Monitoring [disabled]

- Secondary Master [CD/DVD-ROM]

1. Type [auto]

2. Multisector Transfer [8 sectors]

3. LBA Mode Control [enabled]

4. 32 bit I/O [enabled]

Menu ini untuk melakukan setting pada transfer data.

5. Transfer mode [FPI0 4/DMA 2]

6. Ultra DMA Mode [disabled]

7. SMART Monitoring [disabled]

- Secondary slave

1. Type [auto]

2. Multisector Transfers [disabled]

3. LBA Mode Control [disabled]

4. 32 bit I/O [enabled]

Menu ini untuk melakukan setting pada transfer data

5. transfer Mode [standart]

6. Ultra DMA Mode [disabled]

7. SMART Monitoring [disabled]

- CPU Type Pentium II

- CPU Speed 400 MHz

- Cache RAM 512 KB

- System Memory 640 KB

- Extended Memory 63 KB

ADVANCED MENU

Setup warning

Pengaturan item pada menu ini jika terjadi kesalahan akan menyebabkan sistem akan gagal dalam proses pemakaian.

Ø Installed OS [win 95/win 98 APM]

Kita dapat memilih sistem operasi yang kita perlukan,dilihat dari sistem kita dimana kita lebih banyak menggunakan sistem tersebut. Tetapi yang harus kita perhatikan adalah sutu pengaturan salah satu dapat menyebabkan beberapa sistem operasi tidak bekerja sebagaimana mestinya.

Ø Reset Configuration Data [no]

Pnp yang tersimpan pada blok ESCD (extended system configuration data).Pilihlah salah satu pernyataan ‘YES’ jika ingin menghapus sistem configurasi data yang ada. Atau pada sistem BIOS yang lain digunakan enabled maka BIOS akan menghapus data ESCD, tapi hanya sekali saja. Setelah pilihan ini akan berubah menjadi disabled secara otomatis.

Ø Large Disk Acces Mode [DOS]

Dalam item ini terdapat beberapa pilihan seperti UNIX, Novell Netware atau sistem operasi yang lain,kita dapat memilih salah satu.

Ø Keyboard featurer

1. Numlock [auto]

Menu ini akan menentukan kedudukan atau status dari keyboard (numlock).apabila pada posisi enabled, maka BIOS akan mengaktifkan fungsi numlock pada saat booting.

2. Keyclik [disabled]

Enabled keyclik

3. Keyboard auto repeat rate [30/sec]

Select key repeat rate

4. Keyboard auto repeat delay [1/2sec]

Select delay before key repea.

Ø PCI Configuration

Merupakan sebuah menu yang didalamnya terdapat berbagai susunan konfigurasi PCI secara spesifik.

· PCI device, slot # 1

· PCI device, slot # 2

· PCI device, slot # 3

· PCI device, slot # 4

· PCI device, slot # 5

Masing-masing susunan konfigurasi tersebut mempunyai bagian :

ù Option ROM icon [enabled]

Initialize device expansion ROM

ù Enable master [enabled]

Enable selected device as a PCI bus master.

ù Latency Timer [0040h]

Minimum guaranteed time slice alloted for bus master in units of pcu bus clock

ù PCI/PnP ISA UMB region exclusion

Merupakan pemesanan memori spesifik bagian atas yang akan digunakan oleh ISA

1. C800-CBFF [available]

2. CC00-CFFF [available]

3. D000-D3FF [available]

4. D400-D7FF [available]

5. D800-DBFF [available]

6. DC00-DFFF [available]

Merupakan cadangan untuk untuk memori bagian atas yang akan digunakan oleh ISA.

A. PCI/PNP IRQ Resource Exclusion

Reserve specified IRQ for by legacy ISA devices.

B. Default Primary Video Adapter

Item ini berhubungan dengan PCI/VGA. Ketika menginstal AGP dan VGA pada waktu yang sama maka pilihlah default primary video adapter.

Ø Cache Memory

Menentukan bagaimana mengkonfigurasikan spesifikasi block memory.

Memory cache = sets the state of the memory cache

Ø Peripheral configuration

1. Secured setup configurasi [no]

Memilh ‘YES’ jika ingin sistem setting posisinya aman dari perubahan yang dilakukan oleh sistem operasi.

2. Local Bus IDE Adapter [enabled]

Enable the integrated localbus IDE adaptor.

3. PS/2 Mouse [enabled]

Apabila dibuat menjadi auto maka pada saat booting BIOS akan mencari sebuah PS/2 mouse. Apabila PS/2 mouse tidak dapat ditemukan maka IRQ 12 akan dibebaskan untuk komponen lain yang memerlukan.dengan disabled maka tidak akan dilakukan pengecekan tersebut.

4. Serial Port A [enabled]

Untuk mengkonfigurasikanserial port A dapat menggunakan pilihan :

Disabled untuk no configuration

Enabled untuk user confoguration

* Base I/O Address [3F8]

Set the base I/O address for serial port A

* Interrupt [IRQ 4]

Set the interrupt for serial port A

5. Serial port B [enabled]

Untuk mengkonfigurasikan serial port B dapat menggunakan pilihan :

Disabled untuk no configuration

Enabled untuk user confoguration

* Base I/O Address [2F8]

Set the base I/O address for serial port B

* Interrupt [IRQ 3]

Set the interrupt for serial port B

6. Parallel port [enabled]

Digunakan untuk konfigurasi parallel port. Biasnya hanya ada satu channel parallel port yang dimiliki oleh motherboard. Pilihan ‘disabled’ akan menyebabkan parallel port kita tidak aktif sedangkan pilihan lainya akan menentukan port dan IRQ yang digunakan.

· Mode [ECP]

Kita dapat men-set mode untuk port parallel dengan pilihan :

- Output only

- Bi-directional

- EPP

- ECP

· Base I/O Address [378]

Set the base I/O address for the parallel port.

· Interrupt

Set the interrupt for the parallel port.

· DMA Channel [DMA 3]

Set the DMA channel for the parallel port.

7. Floppy disk controller [enabled]

Untuk mengkonfigurasikan the floppy disk controller dapat menggunakan pilihan:

Disabled untuk no configuration

Enabled untuk user confoguration

Ø Advanced Chipset control

- Enabled Memory Gap [disabled]

If enable,turn system RAM off to free address space for use with an option card. Either a 128 KB conventional memory gap,starting at 512 KB or a 1 MB extended memory gap,starting at 15 MB will be created in system RAM.

- Graphics Aperture [64 MB]

Select the size of the graphics aperture for the AGP video device.

- Memory Bank 0 [32 MB]

- Memory Bank 1 [32 MB]

- Memory Bank 2 [not installed]

Ø DMI Event logging

Digunakan untuk menampilkan dan memodifikasi DMI event log.

1. Event Log validity [valid]

2. Evnt Log Capacity [space available]

3. View DMI Evrnt Log [enter]

Untuk menampilkan isi dari Dmi event log.

4. Clear All DMI Event Log [no]

Aturlah pada posisi ‘yes’ untuk menghapus DMI event log setelah rebooting.

5. Event Logging [disabled]

Pilihlah enabled untuk mendapatkan logging of DMI event.

6. Mark DMI Event As Read [enter]

SECURITY MENU

Digunakan untuk menentukan kapan password akan ditanyaka.pilihan “setup” akan menyebabkan akan nditanyakan ketika BIOS setup dijalankan sedangkan pilihan “system” akan menyebabkan password akan ditanyakan setiap kali PC melakukan Booting.

Ø User Password [disabled]

Ø Supervisor Password Is [disabled]

Ø Set User Password [enter]

Ø Set Supervisor Password [enter]

Supervisor Password controls access to the setup utility.

Ø Password on boot [enabled]

Enabled pasword emntry on boot.

POWER MENU

Ø Stand by Time out [20 minutes]

Sistem memerlukan sedikit waktu dalam mode sebelum memasuki mode stand by.mode stand by mematikanseluruh alat mencakup layer sampai kita men-start untuk menggunakan komputer lagi.

Ø Resume on modem Ring [disabled]

System akan memberikan respon (bangun) manakala semacam sinyal yang terdeteksi oleh modem yang kita gunakan.

Ø Resume on Time [disabled]

Sistem akan memberikan respon berdasarkan pada ukuran waktu.

Ø Soft-off by power Button [delay 4 second]

When delay 4 second is selected, Press and hold the button for 4 second to make the system sofft off state. When instant off is selected preesing the button will make the system soft off state immediately. Soft off states is similar to power off stte but not exactly.

BOOT MENU

Ø Summary Screen [disabled]

Display system configuration on boot.

Ø Screen Logo Display [enabled]

Ddisplay the logo screen during boot.

Ø Quick Boot Mode [enabled]

Pada AMI BIOS jika bagian diaktifkan maka AMIBIOS akan memangkas beberpa rutinitas pada saat POST sehingga dalam waktu kurang dari 5 detik komputer kita sudah melakukan booting.

Ø Harddisk Pre-delay [disabled]

Menambahkan delay sebelum akses yang pertama dari suatu hard-disk oleh BIOS, beberapa harddisk hang jika dakses sebelum mereka mempunyai intialized sendiri,Delay ini memastikan harddisk mempunyai intiliazed setelah power up.

Ø Set Boot Order

Select boot priority of boot device.

- Hard Drive

- Removable Devices

- Network Boot

- CD/DVD-ROM Drive

Beberapa menu diatas dapat dikonfigurasikan maupun ditampilkan dengan menggunakan beberapa tombol :

: expands or collapses devices with a + or –

: expands all

<+> and <-> : moves the devices up or down

EXIT MENU

Menu ini digunakan dari program BIOS

Ø Exit saving Changes

Digunakan untuk keluar dari sistem dan men-save konfigurasi kita pada CMOS.

Ø Exit Discarding Changes

Digunakan untuk keluar dari system tetapi tanpa menyimpan setup data pada CMOS.

Ø Load Setup Defaults

Mengisi/Merubah semua menu yang ada pada setup item.

Ø Discard Changes

Mengisi/Merubah nilai/menu sebelumnya dari CMOS untuk semua setup item.

Ø Save Changes

Menyimpan setup data pada CMOS atau dengan menekan tombol keyboard F10.

Masalah BIOS

BIOS dapat rusak misalnya oleh masa pakai, penggunaan yang salah, dan virus misalnya virus CIH. BIOS sebenarnya dapat di perbaiki walaupun memerlukan resource lain, BIOS dapat di update firmwarenya (flashing). Proses perbaikan BIOS dapat dilakukan dengan melakukan pengcopian flash BIOS yang rusak pada MB yang identik dan sejenis. Flashing atau Update dapat berupa software yang dijalankan pada mode DOS dan lakukan setup software flashing yang didapatkan dari website MB bersangkutan.